Rabu, 21 Maret 2012

Tulisanmu-Harimaumu


Kita tahu betapa cepatnya lisan ketika meluncur, bahkan kecepatan berfikir dapat didahului oleh gerakan lidah tak bertulang ini, maka potensi kesalahan bicara akan sangat mungkin terjadi. Terkadang gerakan lisan lebih cepat dari proses berfikir,apalagi ketika emosi, jika sudah keceplosan, maka sulit sekali tuk di rem bahkan ditarik kembali, sedangkan orang lain sudah terlanjur sakit hati.

Namun beda dengan menulis, apa yang akan kita utarakan, apa yang ingin diucapkan dapat kita fikirkan terlebih dahulu ,dirangkai,diedit, dipilih kata-katanya dan menimbang kebenarannya maupun memperkecil kesalahan(jika kita mempunyai sifat hati-hati dan menjaga dari kesalahan).Bagi sebagian orang, menulis merupakan suatu kegiatan yang sangat menyenangkan bahkan dapat menjadi sebuah Profesi yang menjanjikan. Dengan keahlian yang dimiliki, apapun bisa di tuliskan dan tidak sedikit yang menjadi bahan pemikiran baru yang berdampak pada kemajuan dalam berbagai bidang. Namun banyak juga yang luput dari kewaspadaan dan perhatian seorang penulis dalam menulis.

Sebagai seorang Penulis dan seorang Muslim, Sudah seharusnya orientasi kita dalam menulis dan nilai-nilai yang dijadikan bahan harus yang bermanfaat dan sesuai dengan aturan-aturan agama, baru setelah itu menuju ke nilai  kreatifitas. Namun di sisi lain, kita hidup tak terlepas dari norma sosial, agama maupun hukum yang berlaku dalam suatu negri. Maka terkadang timbul kerancuan untuk menyatukan antara satu dengan lainnya. Tak jarang suatu tulisan bisa saling berbenturan dalam menerapkan nilai-nilai di dalamnya, namun, tergantung lebih kuat mana seseorang menjunjung nilai pada salah satunya.

Dalam islam semua aspek kehidupan tak dapat di pisah-pisahkan dari aturan agama, smua harus mengacu dan ber orientasi pada kebenaran mutlak hukum agama. Apapun profesi dan pemikirannya harus mempunyai dasar atas hukum yang berlaku, karna dalam islam sendiri adalah aturan hidup dan cara berfikir yang sudah terkonsep dengan baik. Seorang muslim adalah orang yang berserah diri dan ikhlas dgn kesadaran penuh di bawah peraturan hukum agama dan tak ada tawar menawar di dalamya, karena itulah konsekwensi bagi seseorang yang sudah memilih untuk beragama islam. Inilah yang menjamin seorang muslim mendapat keselamatan, yaitu tunduk atas segala larangan dan perintah.

Seorang penulis, penulis apa saja dari penulis terkenal maupun seorang penulis dinding jejaring sosial, baiknya harus mempunyai landasan agama dalam menyampaikan. Menulis juga seperti berbicara, yang efeknya dapat langsung mengena kepada pembaca, bahkan impactnya lebih kuat dan lebih cepat menyebar. Bayangkan jika saja satu kata ajakan keburukan atau satu fitnah terlontar lalu menyebar dan dibaca oleh ratusan bahkan ribuan orang, lalu dari hari terus makin bertambah dan bertambah,dan mereka terus mengikuti seperti apa yg kita tuliskan, maukah kita menanggung dosanya tanpa mengurangi sedikitpun perbuatan buruk orang lain akibat ajakan dari kita?

Jika ajakannya kepada kebaikan maupun hal yg bermanfaat, tentu itu suatu keuntungan buat kita, namun jika sebaliknya? .Ini akan seperti efek mata rantai yang saling terkait satu sama lain dan tentunya jika rantai digantungkan, bagian rantai teratas akan menahan beban yang akan lebih berat dan menanggung smua beban yg ada dibawahnya.

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda :
“Barangsiapa yang menyeru kepada kebaikan, maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala-pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa yang menyeru kepada kesesatan, maka baginya dosa seperti dosa orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun”.(Muslim. dalam kitab shahihnya no 2674)

Berhati-hatilah dalam menulis, menulis novel cinta, artikel, opini maupun buah pemikiran, hendaknya jika kita seorang muslim, sudah menjadi keharusan untuk mengikuti aturan-aturan agama tanpa melanggar hal yg dilarang namun nilai kreatifitas itu sendiri bisa tetap kita jaga, sehingga keberuntungan dan keselamatan akan kita dapatkan. sabda Nabi Muhammad SAW: “Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan satu kata yang diredhai ALLAH SWT yang ia tidak mengira yang akan mendapatkan demikian sehingga dicatat oleh ALLAH SWT keredhaan-NYA bagi orang tersebut sampai nanti hari Kiamat.Dan seorang lelaki mengucapkan satu kata yang dimurkai ALLAH SWT yang tidak dikiranya akan demikian, maka ALLAH SWT mencatatnya yang demikian itu sampai hari Kiamat.” (HR Tirmidzi dan ia berkata hadis hasan shahih; juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah)

Soo,,mari kita menulis dan bicara yang baik-baik saja, jika pun ingin membantah dan menyangkal kesalahan orang lain, gunakanlah cara yang elegan dan efektive, tak usah serampangan seperti mau timpukin rambutan tetangga sebelah agarjatuh, tapi daunnya berhamburan, pohonnya rusak dan genting orang pada pecah! Hadeuhh…Astaghfirullah..
firman Allah swt: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (An-Nahl:125)

Alangkah baiknya jika kita meninjau kembali apa-apa saja yang sudah maupun yang akan kita tuliskan, usahakan apa-apa saja yang kita sampaikan tidak bertentangan dengan nilai-nilai tertinggi dalam kehidupan,yaitu Islam. Minimal ini untuk kebaikan diri sendiri, karna jika sebuah tulisan atau kata meluncur tanpa kendali, resikonya bisa celaka, bahkan babak belur, plus berdosa karena kejahilan dan kebodohan kita.

“Barangsiapa yang beriman pada ALLAH dan hari akhir maka hendaklah berkata baik atau lebih baik diam.”
(HR Bukhari Muslim)
Wassalam.

Prinsip dan Sumber Segala Pertimbangan

Adalah Luqman Hakim dan anaknya yang sedang brjalan di sebuah pasar menuntun seekor himarnya. Dalam sebuah riwayat diceritakan: ''Pada suatu hari Luqman Hakim masuk ke dalam pasar dengan menaiki seekor himar, dan anaknya mengikut dari belakang sambil berjalan. Melihat tingkah laku Luqman itu, sebagian orang-pun berkata, ‘Lihat deh orang tua yang gak punya rasa kasihan, anaknya dibiarkan berjalan kaki.” 

Setelah mendengarkan desas-desus kurang mengenakkan dari orang sekitar, maka Luqman-pun turun dari himarnya dan menaikkan anaknya keatas himar,lalu luqman jalan menuntun. 

Tak berapa jauh Luqman melangkah, orang di pasar berbisik lagi hingga terdengar olehnya, “Lihat deh orang tuanya jalan kaki sedangkan anaknya enak-enakkan naik himar itu, sungguh gak punya adab anak itu.” 

Luqman-pun sedikit jengkel mendengar ocehan mereka, akhirnya ia-pun terus naik ke atas himar bersama dengan anaknya. Lagi-lagi orang-orang di pasar berkata , “Lihat itu,dua orang menaiki seekor himar, sungguh orang itu telah menyiksa himar.” 

Akhirnya karena tidak suka mendengar percakapan orang-orang di pasar, Luqman dan anaknyapun turun dari himar dan berjalan menuntun himarnya, lalu apa yang terjadi? Yah, terdengar lagi orang-orang usil mencibir, “Dua orang kok berjalan kaki, sedangkan himarnya gak dikendarai, betapa bodohnya mereka” 
Luqman pun terus berlalu dan tak lagi menghiraukan perkataan-perkataan mereka. 

Dalam perjalanan pulang ke rumah,Luqman Hakim lantas memberikan nasehat kepada anaknya tentang sikap manusia dan ocehan mereka yang tadi dia alami ketika berada di pasar, katanya, “Sesungguhnya tidak akan terlepas seseorang itu dari pergunjingan manusia. Dan hanya orang yang berakal yang akan mengambil pertimbangan hanya kepada Allah S.W.T saja. Barang siapa mengenal kebenaran, itulah yang menjadi pertimbangannya dalam setiap urusan hidupnya.” 

Kisah Luqman Hakim diatas bukan hal yang biasa lagi sedari zaman dahulu sampai sekarang di lingkungan sosial masyarakat. Ketika ada sesuatu yang tidak biasa maupun normal sekalipun dari urusan kita, semua sangat berpotensi akan menjadi bahan gunjingan maupun celaan para gossipers maupun manusia usil dan jahil. 
Yang benar menurut agama sekalipun tak lepas dari bahan celaaan dan komplain tidak berdasar dari orang yang suka mencari kesalahan yang hanya mengandalkan selera nafsu maupun logika mereka. 

Tentu perkara ini harus kita sikapi dengan bijak dan lapang dada namun tetap berdiri diatas Hukum yang Allah.SWT 
tetapkan, seperti nasihat Luqman Hakim kepada putranya--pertimbangkan segala sesuatu itu menerut kebenaran dan kebaikan berdasarkan apa yang Allah anggap baik dan tinggalkan apa yang Allah anggap buruk, kebaikan itu relative tetapi kebenaran itu pasti ada yang paling benar, yaitu apa yg Allah.SWT perintah maupun larang. 

Inilah yang harus menjadi landasan pertimbangan seorang muslim dalam menentukan suatu keputusan dalam kehidupan. Jangan sampai--hanya untuk menyenangkan orang lain dan mengikuti kebanyakan orang, tetapi tidak sesuai dengan Syariat dan perintah Allah SWT, batasan dilanggar dan membuat Allah.SWT menjadi cemburu. 

Bila kita menuruti setiap perkataan menurut selera dan kemauan orang lain,betapa kita akan dibuat kebingungan minta ampun, karna selera dan sudut pandang maupun pondasi kebenaran manusia itu bermacam-macam sumbernya, ada yang dari hawa nafsu dan pendapat mereka sendiri maupun dari sumber hukum orang kafir.Maka tak heran jika di Zaman sekarang ini, banyak yang baik-baik malah dianggap salah dan begitupun sebaliknya,hukum Agama ditinggalkan dan akal dijadikan tuhan-tuhan baru, pada akhirnya makin dekatlah pada kesesatan dan tinggallah Agama menjadi sekedar formalitas.

Jika tidak punya prinsip yang kuat, kita kan terombang ambing dalam kebimbangan dalam setiap keadaan,dan pada akhirnya malah jadi gak punya pendirian. 

Soo ! jika kita seorang Muslim dan manusia yang berakal,maka sudah seharusnya menjadikan Islam dan Allah maupun Rasul-Nya dijadikan segala sumber dan pertimbangan dalam mengambil setiap keputusan.Jadikanlah Allah sebagai sumber segala pertimbangan dalam setiap langkah di kehidupan kita, bahkan harus kita jadikan suatu Prinsip Hidup yang kokoh yang tertancap kuat di dalam dada. Jika saja semua hal mengambil sumber kebaikan dari apa yang Allah anggap baik, InsyaAllah, Allah memberikan jaminan untuk kebahagiaan kita di Dunia maupun Akhirat. 

*** 

Ya Tuhan kami, Janganlah Engkau gelincirkan hati kami setelah Engkau tunjukkan jalan yang benar kepada kami, dan berikanlah kepada kami dari sisi-Mu Rahmat kasih sayang, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi ( Ali Imran : 8) 

Wassalam :)

Satu Tamparan Menjawab Tiga Pertanyaan


Seorang santri bertanya kepada kyainya, “Ada tiga pertanyaan yang mengganjal di pikiranku, dan menurutku ini adalah petanyaan yang cukup sulit,” ungkapnya.

“Silakan tanya saja, Insya Allah, saya coba membantu.” ungkap kyai…

Sang Santri pun mengutarakan pertanyaannya, “Baiklah. Pertama, ”Jika Allah itu memang ada, tolong tunjukkan wujudnya?”
Kedua, ”apakah takdir itu?” Dan ketiga, ”kalau setan diciptakan dari api, mengapa Allah menyiksa setan dengan memasukkannya ke dalam neraka yang juga terbuat dari api?”

Setelah smua pertanyaan selesai, sang kyai langsung menampar pipi si santri dengan keras lalu berucap, “Itulah jawaban dari semua pertanyaan kamu,” ungkapnya.

“Maksud kiai?” sang santri merasa kebingungan…

“Bagaimana tamparan saya? Sakit?” ungkap kyai…

“Tentu saja,” jawab santrinya.

“Jadi kamu percaya dengan adanya sakit?”

“Itukan biasa.” santri tetap belum mengerti apa maksud smua itu…

“Sekarang tunjukkan wujud sakit itu.” ucap sang Kyai…

Si santri pun terdiam...

“Itulah jawaban atas pertanyaan kamu yang pertama. Allah itu ada. Bukti-buktinya terasa. Hanya kita tidak mampu melihatnya. Sebelumnya, apakah kamu bermimpi atau setidaknya memperkirakan bahwa hari ini kamu kena tampar?

Si satri menggeleng.

“Itulah takdir”. Ungkap kyai…Selanjutnya, pipi kamu dilapisi apa?” Tanya kyai lagi.

“Kulit,” jawab santrinya.

“Tangan ini?”

“Kulit juga.”

“Itulah jawaban pertanyaan kamu yang ketiga,” kyai mengakhiri jawabannya dengan lugas.

(Dikutip dari dari tulisan Muhammad Zaha al-Farisi dalam bukunya “Like Father Like Son”).
Tulisan ini dimuat di Buletin Sidogiri Edisi 26 PONPES SIDOGIRI
Status Fb:Husin Ali Al Habsyi>M@jlis*BISMILLAH*

Dialog Anak-ayam dengan Induknya (3)

Satu di Dunia dan Sembilan Puluh Sembilan di Akhirat 

Malam kian larut, namun anak-ayam masih terjaga dan asyik bermain dengan imajinasinya. Setelah berdialog dengan sang induk, rupanya ia mendapat pelajaran yang sangat banyak. Ia sangat kritis memandang segala hal, bahkan yang kecil sampai yang besar tak luput dari perhatiannya. 

Di tengah asyik bermain dengan imajinasinya, anak-ayam tertegun melihat sesuatu yang aneh baginya. Di sekitar kandang tempat ia menetap ditutupi kabut tebal yang tiba-tiba datang entah dari mana. Rasa ingin tahu bercampur takut menghinggapi dirinya. Ia tak tahu apa yang sebenarnya terjadi dan apa sebenarnya yang sedang ia lihat. 
Seperti biasa, jika ia tak mengetahui suatu hal, maka yang pertama kali ia temui untuk bertanya adalah induknya. Maka dengan segera ia membangunkan induknya yang sedang tertidur lelap… 

“Ibu bangun buu, itu ada apa di luar kandang?? hiii..menyeramkan, ibu bangun doongg..cik..cik..cik”..pintanya dengan stengah berbisik dan mematuk-matuk punggung induknya… 

Sang induk dengan mata yang stengah terbuka memaksakan diri tuk bangun, ”Ada 
apa lagi sayang, ibu masih ngantuk na', nanti pagi saja yah kalau ingin bicara..” ucap sang induk dengan setengah mengantuk.. 

”Ibu bangun buu, itu diluar kandang ada 
yang menyeramkan, bangun dong buu!, aku takutt!, itu apa yah bu?” 

Sang indukpun segera membuka matanya yang masih sayup tidur ayam-ayaman, ”Ada apa nak, ada apa diluar sana?”.. tanya induk kembali seakan nggan beranjak dari pembaringannya.. 

”Aku gak tahu buu!.. hanya banyak kumpulan asap putih di luar sana, coba ibu lihat deh, apa itu buu??”.. 

Sang indukpun sejenak membuka matanya dan tersentak kaget ketika melihat sesuatu diluar kandang.. ”hahh…Ptokk!! Ayo nak keluarkan suaramu, itu malaikat sudah turun ke bumi, ptok!! Ptok!! Ptok!! Ayo keluarkan suaramu nak!!”..perintahnya.. 

”Suaraku kan kecil bu”..ucap sang anak.. 

”Ptok!!..Ptok!! Pokk!!.. Tak apa, keluarkan saja sebisanya untuk bangunkan manusia, ptokk!! Ptokk!! Ptokk!! 

”Baik buu!! Cik..cikk..cikk!! 

”Ptokk!! Pokk!! Ptok!! Balas induk.. 

”Cik!! Cik!! Cik!! 

”Suaramu kecil sekali nak!..keluarkan yg lebih besar''.. 

''CIKK!! CIKK!! CIKK!! 

''Pokk!! Pokk!! Ptokk!!... 

''Cikk!!..Cikk!!..cikk!!.. 

Malampun semakin gaduh dengan suara mereka. Anak dan induknya terlihat kompak dan semangat membangukan para manusia 
untuk berdoa. Lalu anak ayam terdiam karena lelah telah mengeluarkan suara kecilnya habis-habisan. Indukpun menyuruhnya tuk bersuara lagi dan tak boleh berhenti sebelum manusia bangun dr tidurnya.. 

”Knapa kamu diam nak, teruskanlah”..pinta sang induk.. 

”Aku cape buu, lagian kan suaraku kecil, mana mungkin mereka dengar”..sambil duduk di pojok kandang dan mengkibas- kibaskan sayap kecilnya.. 

Seperti biasa, ia mengmbil ancang-ancang tuk menanyakan kembali hal yang baru saja ia lihat.. ”Ibu, memang itu apa yg diluar 
sana, seperti hantu ya buu?” tanya sang anak... 

Sang Indukpun berhenti berkokok lantaran ia melihat lampu rumah pemilik ayam sudah menyala. Tanda bahwa manusia sudah bangun dari tidurnya tuk melaksanakan sholat malam. Induk pun lantas duduk kembali dan menjawab pertanyaan sang anak dengan sedikit mengantuk.. 
”Itu Malaikat nak!” jawabnya.. 

”Malaikat itu apa buu, hantu ya?” 

”Bukan, Malaikat itu pesuruh Allah. Ia bisa menjelma jadi apa saja yang ia inginkan” 

”Ohh, tetapi seperti hantu ya bu, hihii..terus kenapa kita harus membangunkan para manusia buu?, mending kita tidur saja deh..hoaam”.. dengan menguap sang anak terlihat membosankan.. 

“Hmm, kamu gak boleh gtu dong, ini memang sudah tugas kita nak. Kamu gak tau ya jika pada sepertiga malam adalah waktu yang paling mulia tuk bermunajat bagi manusia?... Pada saat Allah turun ke langit dunia di sepertiga malam dan malaikat turun ke bumi, di situlah kesempatan para manusia tuk bermunajat kepada Allah, karna pada sepertiga malam, doa mereka akan mudah dikabulkan dan InsyaAllah Allah akan menghapuskan smua dosa mereka jika ia mau bertobat pada malam itu, keutamaannya sangat besar untuk mereka,nak.. hmm.” 

“Ohh gtu yah,..aku kira malaikat itu jahat yang ingin menculik kita dan manusia..hihiii..cik..cik''.. 


****** 

Sementara dari dalam rumah pemilik ayam tiba-tiba keluar seorang pemuda yang sepertinya jengkel dan hendak memeriksa apa yang sebenarnya terjadi dengan ayam-ayamnya. Dengan wajah yang masih terlihat kusut ia pun ngedumel..

”Ni ayam malem-malem gini napa berisik amat yee!, ganggu orang tidur aje. Tar ane potong juga nii, hadehh!! 
Dengan stengah ngedumel, pemuda itu tengok kiri kanan memeriksa kandangayamnya. Takut-takut jika ada maling atau musang yg hendak memangsa ayam peliharaannya. 

Lalu, seketika dari dalam rumah, suara seorang ibu menanggapi umpatan anaknya.. 
”Yee elo din, bukan terima kasih sama ntu ayam yang udeh bangunin lo buat sholat tahajud, ehh malahan ngedumel, payah lo ah din”..jawab ibunya.. 

”Bukan gitu nyak, ni ayam brisik amat kayak mau kawin aje.. amat aje gak berisik kalo mau kawin, cuman pusing duang karna gak ada modal buat kawin, hehe..udah ah nyak, ane mo tidur lagi yee!.. Ane masih ngantuk nii..hoammzz'' 

”Yee, lo mao kmane! sholat tahajud dulu sana, mumpung lo bangun malem. Biasanye pan elo tidurnya kebluk banget kaya kebo, masa kalah sama ayam”..balas ibunya.. 

”Hehee, nyak bisa aje, anak ganteng gini dibilang kebo. Berarti klo ane kebo, nyak apa doong?”..dengan nada sedikit meledek, udin mengeles. Ia memang suka konyol dan sering ngebanyol..

”Yee, kuwalat nanti lo ye sama orang tua!..ucap ibunya.. 

”hehee..ya maap nyak, ane becande, maap ya nyak yee, enyak cantik kok kaya syahrini, jiahh..hehe.. 

”Huu, bisanya lo yee klo ngerayu nyak, sudah sana ambil wudhu, malem-malem bcande aje”..sambil menepok punggung udin.. 

”Iye..iyee”..udin pun segera menuju ke kamar mandi tuk mengambil wudhu.. 

Kemudian dari dalam kandang terlihat Induk ayam dan anaknya seperti mendengarkan ucapan pemiliknya yg sedang bercengkrama. Dan lagi-lagi anak ayam mengambil kesempatan tuk bertanya dengan induknya.. 

”Ibu, kita mau dipanggang sama orang itu... aku takut buu!! Itu orang jahat ya buu?”.. 

”Tidak nak, ia hanya bercanda saja tidak serius, gak usah takut yah!.. Lagian juga itu hak mereka jika mereka mau memotong kita, memang sudah takdir kita sebagai binatang nak!, kamu harus terbiasa oleh semua ketetapan yang sudah Allah atur untuk kehidupan ini yah, atau nanti Allah murka sama kita, yah sayang yah”, sambil mengusap kepala anaknya… 

Dengan stengah wajah yang memelas anak ayam terlihat pasrah,”Ohh, iya bu aku lupa, memang sudah takdir kita seperti 
ini yah''.. 

Sang indukpun sedih melihat wajah buah hatinya yang lugu itu terlihat memelas. Dalam hatinya terbesit rasa takut dan khawatir 
jika saja suatu saat ia dipotong oleh pemiliknya, maka yg ia khawatirkan adalah buah hatinya tak ada yang menjaga lagi maupun menemani hari-harinya, indukpun terenyuh.. 

”Ibu kenapa, kok bengong, seperti ada yg dipikirkan, ibu ngantuk yah?” tanya anak ayam.. 

”Ohh tidak nak, ibu hanya pusing sedikit karna kurang tidur”.. Sang induk sengaja menutupi kesedihannya karna tak ingin melihat 
anaknya sedih pula.. 

”Ya sudah, ibu tidur saja deh, maafin aku yah bu ganggu ibu terus''..ucap buah hatinya.. 

Kesedihan induk smakin mendalam melihat tingkah laku anaknya yg baik dan yang sedang lucu-lucunya. Sesegera ia memeluk dan 
mengelusnya dengan penuh kasih sayang, seakan-akan ia akan berpisah dgn anaknya, lalu ia berkata... 
”Maafkan ibu juga ya nak jika ibu tak bisa membahagikan dan turuti semua permintaanmu. Itu semua ibu lakukan karena ibu tak mau kamu knapa-napa, ibu melarang suatu hal karena ibu tahu itu tak baik buatmu. Bahkan, ibu tak rela jika ada yg berani mencoba tuk ganggu kamu. Manusia sekalipun jika mengganggu kamu, pasti akan ibu pendel wajah 
mereka!, ibu sayang kamu na! Hmm''.. 

”iyya ibu, aku tahu kok, maafin aku juga ya bu jika aku suka nakal sama ibuu”.. 

Lalu sang anak melanjutkan pertanyaannya seakan belum puas jika ada sesuatu yg belum jelas buatnya, ”Oh yah,, ibu kok berani sama manusia, mereka kan besar-besar buu!, tapi ibu berani pendel mereka dengan kaki ibu, ciatt!! ciatt!! (sambil menirukan gerakan ayam aduan) ..hihii..cik..cik..cik..tawa sang anak menghiasi sepi malam itu.. 

”Hihii..semua ibu yg ada di dunia ini sayang sama anaknya nak, mereka tentu akan melakukan hal yg sama jika mereka seperti ada di posisi ibumu ini. Mereka akan melindungi anak-anaknya walaupun harus mengorbankan jiwa mereka, hmm”..sang induk tersenyum melihat lucu tingkah laku anaknya yg sedang menirukan gaya pendelan sang induk.. 

”Mang seperti itu ya buu?” tanya sang anak... 

”iya nak, itulah Rahmat Allah yg telah memberikan naluri dan sifat kasih sayang sangat besar pada diri seorang ibu, nanti kamu juga akan mengalami hal yg sama ketika kamu sudah besar.. 

”Tapiii!!?…sang anak merasa ada yang salah sama ucapan induknya itu, karna ada yg tidak sesuai dgn apa yg pernah ia dengar.. 

”Tapi apa nak?” tanya sang induk.. 

”Tapii kok yang aku dengar dari kotak hitam(tv) yang ada di kandang manusia berbeda yah 
buu,, apa aku salah dengar ya?” 

”hmm..memangnya kamu dengarnya seperti apa nak?” 

”emm..ituloh bu, yang aku dengar katanya ada seorang ibu telah membunuh anaknya yg masih bayi dan membuangnya ke dalam tong sampah, apakah itu benar buu?, kata ibu semua ibu di dunia ini sayang sama anaknnya, tetapi knapa ia malah membunuh dan membuangnya?” Cik..cik”… 

”Astaghfirullah, ibu baru dengar itu nak. Mungkin manusia itu sudah dikuasai oleh iblis nak, sebenarnya semua ibu itu sayang terhadap anaknya, namun ketika mereka dikuasai hawa nafsu dan iblis, mereka bisa saja melakukan hal yang sangat kejam bahkan bisa melebihi dari hewan, Naudzubillah, sungguh sangat merugi orang itu nak” 

“Ooh, gitu ya bu, mereka bahkan lebih keji dari binatang, sangat menakutkan ya bu! hiii..bagus aku punya ibu yang baik, 
hihiii...Ibu, aku sayang Ibu, terimakasih yah sudah sayang dan jagain aku, ibu janji ya jangan tinggalin aku”.. 

“InsyaAllah Nak, Ibu gak bisa janji nak, tapi mudah-mudahan Allah bisa satukan kita selamanya bersama yah”..sang induk menenangkan sang anak dan memeluknya dengan begitu mesra, hingga mereka tak sadar telah terlelap dalam pelukan kasih sayang di tengah syahdunya malam dengan lantunan irama tasbih sang jangkrik dan binatang malam..krik..krik..krik… 

****** 

Rasulullah bersabda : 
“Sesungguhnya Allah SWT memiliki 100 rahmat. Satu rahmat dari padanya diturunkan Nya dan dibagi-bagi diantara jin, 
manusia, hewan-hewan besar dan kecil. Dengan rahmat yang satu itu, semua makhluk tersebut saling sayang menyayangi dan kasih mengasihi. Dengan rahmat yang satu itulah seekor keledai liar menyayangi anaknya. Adapun rahmat yang 99 lagi disediakan Allah SWT buat kehidupan di akhirat. Dengan rahmat yang 99 itulah Allah akan mengasihi hambaNya pada hari kiamat”. (Riwayat Bukhari dan Muslim). 

Dalam Redaksi yang lain, “Allah menjadikan rahmat seratus bagian . Lalu Dia menurunkan satu bagian di bumi. Dari satu bagian inilah semua makhluk di dunia sayang menyayangi sehingga binatangpun mengangkat kakinya, sebab takut kalau menginjak anaknya” (HR Bukhari) 

Dialog Anak-ayam dengan Induknya (2)


Ditengah keheningan malam yang gelap dan dingin, di bawah cahaya lampu bohlam teduh, dan di dalam sebuah kandang kecil, beberapa anak ayam dan induknya sedang pulas tertidur.

Suasana sangat hening, sepi senyap membungkam gelapnya malam, angin kecil membelai lembut permukaan bumi dan mengusap apa saja yang terkena. Entah datangnya dari mana, tiba-tiba terdengar suara dentuman keras diiringi suara jeritan yg sangat memilukan.

Boomm!!..Boomm! ! Arrrghhh!!..Ampuunn!!!..Y a Allah!! Ya Rabb!!..Ampuunn !! Kembalikan Kami Ke Dunia!!..Kembalikan Kami Ke dunia!!

Keadaan pun sangat menakutkan. Gonggongan anjing malam terdengar pilu, suara binatang malam saling bersahutan, angin bertiup menggerak-gerakkan dedaunan kesana-kemari, yang membuat suasana smakin dingin dan mencekam. Mereka pun terbangun dan terperanjat mendengar suara yang datang secara tiba-tiba itu. Beberapa anak ayam terbangun kaget dan merasa ketakutan lalu segera sembunyi di bawah sayap induknya. Sang induk pun terbangun dan berusaha untuk menenangkan mereka...

"Tenang nak, tenang, bertasbihlah..bertasbihlah!!

“Ibu aku takut!! Jawab anak-anak ayam yang sudah terbangun akibat suara yang baru kali itu mereka dengar.

Lalu salah satu anak ayam yang selalu ingin tahu sempat-sempatnya menanyakan perihal yang sedang ia dengar.

"Ibu suara apa itu? sambil sesekali menutup matanya dengan sayap kecilnya “aku takut buu!! cik..cik..cik..

Induk ayam pun memeluk erat dan menutup dengan sayapnya dgn penuh kasih sayang.
"Tenang nak kamu gak usah takut, itu suara manusia yang sedang dihukum sama Allah(azab kubur), nanti juga suara itu hilang, sudah kamu tidur lagi yah...

"Bagaimana aku bisa tidur buu! suara itu sangat menakutkan buat ku, kenapa manusia itu dapat hukuman, mereka nakal ya bu?

"iya nak, merekalah yang semasa hidup selalu durhaka dan lalai terhadap perintah Allah, padahal mereka sudah mengetahui beratnya hukuman Allah, beruntunglah kita nak, ucapkanlah terus tasbih kepadaNya!

Dengan paruh kecil yang sesekali berkomat-kamit membaca tasbih, anak ayam itu masih penasaran ingin tahu apa yg sebenarnya terjadi. Lalu ia melanjutkan pertanyaannya.

"Ohh gtu ya buu, tapi jika mereka sudah tahu beratnya hukuman Allah, knapa mereka masih nakal juga? ibu suara itu sudah hilang..cik..ci k..cik

Keadaan pun mulai berangsur tenang dan suara binatang malam tidak terdengar lagi dari kejauhan, smua mahluk kembali terlelap dalam buaian tidur panjang, lalu sang induk terus melanjutkan pembicaraannya pada buah hatinya...

"Itulah nak, mereka punya mata tapi tak melihat,punya telinga tapi tak mendengar,punya hati tapi tidak merasa, punya pikiran tapi tak berfikir, mereka selalu menturutkan hawa nafsu mereka juga mengikuti ajakan iblis, pada akhirnya, merekapun celaka...ptokk!!

"knapa begitu bu, apakah mereka sakit mata dan sakit telinga atau,, sakit gila? knapa panca indera mereka tidak berfungsi?

"Bukan itu maksud ibu nak, panca indera mereka berfungsi, tetapi Hati merekalah yang buta dan mengeras akibat kenakalan yang mereka lakukan sendiri, pada akhirnya mereka semakin tersesat jauh dan sedikitpun tidak merasa takut sama ancaman Allah..mereka menzholimi diri sendiri nak...

"Oohh gtu ya buu, menakutkan, lalu apakah kita juga bisa seperti itu jika kita nakal buu? aku takut jika seperti mereka...cik..c ik..cik

"Hukuman itu berlaku untuk manusia nak! karna merekalah yang menyanggupi untuk menanggung amanat Allah untuk menjadi khalifah dimuka bumi ini, sedangkan langit gunung, seluruh penghuni bumi takut dan enggan menanggung amanat itu.

'Jadi kita beruntung tidak termasuk golongan manusia, namun keberadaan kita di bumi untuk mencukupi dan melayani kebutuhan para manusia. Maka itu kita harus ikhlas membangunkan mereka ktika subuh dan tengah malam, kali saja kita bisa masuk surga bersama mereka yang sholeh..Allahu a'lam. Dan takut-takut kalau kita nakal dan tak taat oleh perintah-Nya, nanti Allah malah murka sama kita dan menempatkan kita di Neraka..ptokk!! Astaghfirullah!

"Oohh, sekarang aku mengerti buu, tapii,,”neraka apa yah..emm”,,sang anak pun terdiam dan terus mengingat-ingat sepertinya ia pernah mendengar kata-kata neraka. Dan setelah ia mengingatnya, ia mencoba menanyakan ketidak tahuannya lagi pada induknya, padahal sang induk sudah sangat mengantuk.

“Ibuu..aku sering lihat ketika bermain di luar sana ada batu yang selalu menangis lho buu, mereka sering bicara tentang neraka lalu ia minta ampun sama Allah. Aku sudah tahu tentang surga dengan keindahannya, nah kalau neraka itu apa buu? Kenapa batu itu menangis?

"Aduh nak pertanyaan kamu banyak sekali deh, lihat tuh adik-adikmu sudah pada tidur semua, kamu terus saja bertanya gak ada habisnya, sudah kamu tidur dulu ya sayang!

"Ahh ibu, aku kan ingin tahu! ayo dong buu beritahu aku..cik..cik.. cik..(sambil mematuk-matuk manja sayap ibunya)

Induk,"baiklah, tapi kamu janji ya setelah ibu ceritakan kamu harus tidur!?

''Oke bu, aku janji..acik..acik..cik..cik..

Sang indukpun terus melanjutkan ceritanya...
''Neraka itu tempat para manusia durhaka di kumpulkan nak. Siapapun akan gentar dan gemetar sendi-sendinya ketika mendengar kata Neraka dan dahsyatnya murka Rabb kita... Sebenarnya batu itu takut seandainya mereka ditempatkan dalam neraka, karna Allah menjadikan bahan bakar neraka itu dari manusia yg durhaka juga batu-batu keras panas lalu dijaga oleh malaikat yang galak-galak tak mengenal rasa kasihan!

''Kenapa ada batu di dalam neraka buu, apakah batu juga durhaka terhadap Allah? Cik..cik..

''Tidak nak, hanya Allah lah yang tahu, mungkin saja batu itu sebagai penghias kerasnya neraka dan alat untuk menghukum manusia durhaka. Namun meski bgitu, batu juga ada yang enggan jika mereka ditempatkan dalam neraka...

''Lalu apakah doa dan permintaan batu-batu itu bisa dikabulkan sama Allah agar tidak di tempatkan dalam Neraka?

''Hmm,..ada juga yang dikabulkan seperti batu gilingan yang dipakai oleh Fatimah ra yaitu putri Rosul untuk menggiling gandum. Ia menjadi batu untuk bahan membangun istana indah Fatimah ra di surga nanti, tentunya atas doa dari Rosul...

''Wah enak sekali ya bu jadi batu yang menjadi istana putri Rosul di surga..emm..Ibu apakah di surga juga ada ayam bu? Aku ingin di surga bu, sepertinya surga enak, ada sungai, ada taman-taman hijau, dan bisa bermandikan cahaya disana, aku bisa main-main sepuasnya deh, hihii...cik..cik..cik

''hmm..? Sang induk pun bingung apa yang harus ia katakan, sedang ia tak mau mengecewakan harapan anaknya, lalu sebisanya sang induk pun menjawab...

''Kalau Allah berkehendak tentu itu mudah saja anakku cantik, mungkin kita sekeluarga bisa juga ada di surga, tapiii??

Anak ayam pun kegirangan mendengar bahwa ada kemungkinan mereka bisa masuk ke surga...
''Asiik..mudah-mudahan ya bu Allah menempatkan kita di surga. Tapii, tapi apa bu..apakah syaratnya berat untuk ke surga?

''Bukan itu nak...

''Apa dong buu, apakah kesempatan itu tidak ada ya?

''Bukan itu nak, maksud ibu, bisa saja kita berada di surga tapi, hmm!? kemungkinan kita hanya menjadi ayam panggang santapan lezat yang dimakan oleh para manusia penghuni surga, sebagai suatu nikmat dari Allah atas mereka yang beramal sholeh...

''Apaa buu!! cik..cik...jd kita di surga hanya sebagai santapan lezat para manusia ya?? Berarti kita di surga akan di sembelih ya? Ibu aku gak mau!! Cik..cik..

''Tidak gitu juga nak, itu hanya kemungkinan saja nak, kan memang sudah takdirnya kita diciptakan untuk disantap manusia atau para predator, karna kita mahluk yang lezat bagi mereka, lagian juga daging kamu masih kecit, mungkin kamu gak di sembelih kali, gak ada dagingnya sih ^_^ ...Sang indukpun merasa geli melihat wajah lucu anaknya yang terlihat kecewa kecil dan terlihat jengkel..indukpun tertawa ''hihihi...

''huu ibu, apa gak ada pilihan lagi ya bu..kalau gtu biarin deh, asalkan jgn di neraka ya bu, biarin deh di santap sama manusia di surga..hihihi ^_^

''hihihi..memang sudah takdir kita nak, asal tidak ke neraka, itu juga sudah bersyukur ...

''Bagus badan aku kecil, aku gak mau di sembelih, kecian deh ibu badannya besar..hihihi, tapi,,aku juga ingin merasakan surga buu! :(

''hihii..kamu minta saja sana sama Allah, bukan ibu yg punya surga, lagian hanya beberapa binatang saja kok yg bisa masuk surga, seperti anjingnya para ashabul kahfi...

''Ashabul Kahfi?? Mereka siapa buu??

''hmm..mulai lagi deh pertanyaannya, udah ah ibu mau bobo, ibu ngantuk, kamu gak ada habisnya kalo bertanya, panjang sekali seperti kereta...ptokk!

''Kereta apa bu? Ah ibu, ceritain aku lagi dong, jgn tidur dulu..

''Gak mau ah! Ptok!

''Ayo dong buu..

''Nanti aja diterusin, ibu ngantuk, kamu kan dah janji katanya mau tidur jika sudah ibu ceritakan mengenai neraka?

''Tapi aku belum ngantuk buu..cik..cik..

''Ya sudah kamu gak usah tidur, kamu berjaga saja ya, nanti jika ada malaikat turun ke bumi, kamu bangunkan ibu ya, ibu ingin bangunkan para manusia agar sholat malam, karna pada saat itu Rabb kita turun ke langit dunia dan para malaikat berkeliling mencari manusia yang sedang bermunajat ditengah malam.

''Malaikat? Ibu ceritakan lagi dongg..ayo doong buu! Huhh ibu pelit!!

''Biarin..ptok! Ibu sudah ngantuk nak, bsok-bsok saja ya sayang ibu ceritakan lagi..hoaamm...

''hmm, iya deh. Ibu aku mau naik punggung ibu yah? Hihii^_^

''Iya, tp jangan pup di punggung ibu lagi, awas yah..ptok!

''hihii..oke deh buu..hoops! Anak ayam pun melompat melakukan kesukaannya yaitu naik kepunggung ibunya sambil bengong sendirian merenungi cerita yg baru saja ia dapatkan dari ibunya...

''met bobo ya bu..ungkapnya...

''Met bobo anakku cantik, jgn lupa bangunkan ibu nanti yah...

''Iya buu InsyaAllah..cik..cik..cik..

******

''Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa ang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. 66:6)

''Hai orang-orang kafir, janganlah kamu mengemukakan uzur pada hari ini. Sesungguhnya kamu hanya diberi balasan menurut apa yang kamu kerjakan. (QS. 66:7)

''Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Rabb kamu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia;sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami;sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu". (QS. 66:8)