Rabu, 21 Maret 2012

Prinsip dan Sumber Segala Pertimbangan

Adalah Luqman Hakim dan anaknya yang sedang brjalan di sebuah pasar menuntun seekor himarnya. Dalam sebuah riwayat diceritakan: ''Pada suatu hari Luqman Hakim masuk ke dalam pasar dengan menaiki seekor himar, dan anaknya mengikut dari belakang sambil berjalan. Melihat tingkah laku Luqman itu, sebagian orang-pun berkata, ‘Lihat deh orang tua yang gak punya rasa kasihan, anaknya dibiarkan berjalan kaki.” 

Setelah mendengarkan desas-desus kurang mengenakkan dari orang sekitar, maka Luqman-pun turun dari himarnya dan menaikkan anaknya keatas himar,lalu luqman jalan menuntun. 

Tak berapa jauh Luqman melangkah, orang di pasar berbisik lagi hingga terdengar olehnya, “Lihat deh orang tuanya jalan kaki sedangkan anaknya enak-enakkan naik himar itu, sungguh gak punya adab anak itu.” 

Luqman-pun sedikit jengkel mendengar ocehan mereka, akhirnya ia-pun terus naik ke atas himar bersama dengan anaknya. Lagi-lagi orang-orang di pasar berkata , “Lihat itu,dua orang menaiki seekor himar, sungguh orang itu telah menyiksa himar.” 

Akhirnya karena tidak suka mendengar percakapan orang-orang di pasar, Luqman dan anaknyapun turun dari himar dan berjalan menuntun himarnya, lalu apa yang terjadi? Yah, terdengar lagi orang-orang usil mencibir, “Dua orang kok berjalan kaki, sedangkan himarnya gak dikendarai, betapa bodohnya mereka” 
Luqman pun terus berlalu dan tak lagi menghiraukan perkataan-perkataan mereka. 

Dalam perjalanan pulang ke rumah,Luqman Hakim lantas memberikan nasehat kepada anaknya tentang sikap manusia dan ocehan mereka yang tadi dia alami ketika berada di pasar, katanya, “Sesungguhnya tidak akan terlepas seseorang itu dari pergunjingan manusia. Dan hanya orang yang berakal yang akan mengambil pertimbangan hanya kepada Allah S.W.T saja. Barang siapa mengenal kebenaran, itulah yang menjadi pertimbangannya dalam setiap urusan hidupnya.” 

Kisah Luqman Hakim diatas bukan hal yang biasa lagi sedari zaman dahulu sampai sekarang di lingkungan sosial masyarakat. Ketika ada sesuatu yang tidak biasa maupun normal sekalipun dari urusan kita, semua sangat berpotensi akan menjadi bahan gunjingan maupun celaan para gossipers maupun manusia usil dan jahil. 
Yang benar menurut agama sekalipun tak lepas dari bahan celaaan dan komplain tidak berdasar dari orang yang suka mencari kesalahan yang hanya mengandalkan selera nafsu maupun logika mereka. 

Tentu perkara ini harus kita sikapi dengan bijak dan lapang dada namun tetap berdiri diatas Hukum yang Allah.SWT 
tetapkan, seperti nasihat Luqman Hakim kepada putranya--pertimbangkan segala sesuatu itu menerut kebenaran dan kebaikan berdasarkan apa yang Allah anggap baik dan tinggalkan apa yang Allah anggap buruk, kebaikan itu relative tetapi kebenaran itu pasti ada yang paling benar, yaitu apa yg Allah.SWT perintah maupun larang. 

Inilah yang harus menjadi landasan pertimbangan seorang muslim dalam menentukan suatu keputusan dalam kehidupan. Jangan sampai--hanya untuk menyenangkan orang lain dan mengikuti kebanyakan orang, tetapi tidak sesuai dengan Syariat dan perintah Allah SWT, batasan dilanggar dan membuat Allah.SWT menjadi cemburu. 

Bila kita menuruti setiap perkataan menurut selera dan kemauan orang lain,betapa kita akan dibuat kebingungan minta ampun, karna selera dan sudut pandang maupun pondasi kebenaran manusia itu bermacam-macam sumbernya, ada yang dari hawa nafsu dan pendapat mereka sendiri maupun dari sumber hukum orang kafir.Maka tak heran jika di Zaman sekarang ini, banyak yang baik-baik malah dianggap salah dan begitupun sebaliknya,hukum Agama ditinggalkan dan akal dijadikan tuhan-tuhan baru, pada akhirnya makin dekatlah pada kesesatan dan tinggallah Agama menjadi sekedar formalitas.

Jika tidak punya prinsip yang kuat, kita kan terombang ambing dalam kebimbangan dalam setiap keadaan,dan pada akhirnya malah jadi gak punya pendirian. 

Soo ! jika kita seorang Muslim dan manusia yang berakal,maka sudah seharusnya menjadikan Islam dan Allah maupun Rasul-Nya dijadikan segala sumber dan pertimbangan dalam mengambil setiap keputusan.Jadikanlah Allah sebagai sumber segala pertimbangan dalam setiap langkah di kehidupan kita, bahkan harus kita jadikan suatu Prinsip Hidup yang kokoh yang tertancap kuat di dalam dada. Jika saja semua hal mengambil sumber kebaikan dari apa yang Allah anggap baik, InsyaAllah, Allah memberikan jaminan untuk kebahagiaan kita di Dunia maupun Akhirat. 

*** 

Ya Tuhan kami, Janganlah Engkau gelincirkan hati kami setelah Engkau tunjukkan jalan yang benar kepada kami, dan berikanlah kepada kami dari sisi-Mu Rahmat kasih sayang, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi ( Ali Imran : 8) 

Wassalam :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar