Senin, 29 April 2013

Membuka Kebohongan Tentang Awan Yang Berdoa






Inilah foto asli awan yang menyerupai orang berdoa ketika Ust. Jefri dimakamkan. Kebohongan foto awan yang menyerupai orang berdoa, ketika Ust.Jefri dimakamkan:
 
1. Pertama kali foto ini dishare di Kaskus pada tanggal 2 April 2013, sedangkan Ust. Jefri meninggal pada tanggal 26 April 2013;
 
2. Awan yang berwarna kuning keemasan hanya terjadi ketika matahari tenggelam, yaitu sekitar pukul 17.30 - 18.10 WIB, sedangkan Ust. Jefri dimakamkan setelah usai Shalat Jum'at, yaitu sekitar pukul 14.00 WIB;

3. Ust. Jefri dimakamkan pukul 14.00 artinya saat pemakaman masih siang, jadi mungkinkah jam 2 siang ada awan yang berwarna kuning keemasan?

Semoga Allah menerima amal shalih Ust. Jefri yang dilakukanya dengan ikhlas dan ittiba kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam dan semoga Allah mengampuni setiap kesalahanya..

Tak bermaksud merasa benar sendiri, tak hendak bangga dengan kelompoknya, akan tetapi fenomena seperti ini memang sangat mudah berkembang dan beranak pinak di masyarakat kita. Tak bisa dipungkiri fenomena aneh dan sedikit ganjil seperti ini akan sangat laku, bahkan akan laris jikapun harus dipasarkan.

Sebagian masyarakat seringkali mengaitkan peristiwa aneh, misalnya awan tersebut, gerhana dan peristiwa ganjil lainnya dengan kejadian-kejadian tertentu, seperti adanya kematian atau kelahiran dan kepercayaan ini dipercaya secara turun temurun, sehingga menjadi keyakinan umum masyarakat. Terlebih, pada malam meninggalnya Ust. Jefri memang juga terjadi gerhana bulan.

Tapi sebentar, mari kita tengok hadits yang datang dari Ibunda, 'Aisyah radhiyallahu 'anha, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda diantara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang, atau lahirnya seseorang. Jika melihat gerhana tersebut, maka berdo'alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah!" [HR. Bukhari no. 1044]

Memang pada saat terjadinya gerhana matahari ketika itu, bertepatan dengan meninggalnya putra Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang bernama Ibrahim.

Dari Al Mughirah bin Syu'bah, beliau berkata, "Di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah terjadi gerhana matahari, ketika hari kematian Ibrahim. Kemudian orang-orang mengatakan, bahwa munculnya gerhana ini karena kematian Ibrahim. Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Sesungguhnya gerhana matahari dan bulan tidak terjadi karena kematian atau lahirnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana tersebut, maka shalat dan berdo'alah!'." [HR. Bukhari no. 1043]

Ibrahim adalah anak dari budak Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang bernama Mariyah Al Qibthiyyah Al Mishriyyah. Ibrahim hidup selama 18 bulan. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak memiliki anak, kecuali dari Khadijah dan budak ini. Tatkala Ibrahim meninggal, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menetaskan air mata dan begitu sedih.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun mengatakan ketika kematian anaknya ini, "Air mata ini mengalir dan hati ini bersedih. Kami tidak mengatakan, kecuali yang diridhai Allah. Sungguh -wahai Ibrahim- karena kepergianmu ini, kami bersedih." [HR. Bukhari no. 1303]

[Lihat Tawdhihul Ahkam min Bulughil Marom, 2/305, Darul Atsar, cetakan pertama, 1425 H]

Maka, betapapun kepergian Ust. Jefri meninggalkan rasa kehilangan yang begitu mendalam bagi masyarakat Indonesia, yang dapat kita lakukan hanyalah mendoakan kebaikan untuk beliau dan tidak melebih-lebihkan, apalagi sampai derajat mengkultuskan. Karena hanya Allah sajalah yang mengetahui hakikat derajat seseorang. Berprasangka baik terhadap sesama muslim, akan menjadi sangat pas dalam menghadapi kejadian seperti ini dan yang semisal, sedang perkara yang ghaib, maka hanya Allahlah yang Maha Mengetahui.

Perlu dan wajib kita ingat, bahwa kematian adalah sesuatu yang pasti menemui setiap yang bernyawa. Kematian akan datang menemui setiap yang bernyawa tanpa pandang bulu, tanpa memberi tahu terlebih dahulu dan tanpa terduga. Kapanpun, dimanapun, seperti apapun keadaannya... Maka, waspadalah dan bersiaplah, waspadalah dan bersiaplah..!!

Info Dunia Militer Fans Page

Powered by Zoundry Raven

Kamis, 18 April 2013

Injil Berusia 1500 Tahun Ditemukan di Turki


Sebuah kitab Injil berusia 1.500 tahun yang lalu yang menyatakan bahwa Yesus menubuatkan kedatangan Nabi Muhammad ke Bumi, telah menarik perhatian Vatikan pekan ini.

Paus Benediktus XVI dilaporkan telah diminta untuk melihat kitab tersebut, yang telah tersembunyi di Turki selama 12 tahun terakhir, menurut laporan Daily Mail.

Injil yang dilaporkan bernilai $ 22juta, dilaporkan berisi prediksi Yesus akan datangnya Nabi Muhammad, menteri pariwisata dan budaya Turki Ertugrul Gunay mengatakan kepada surat kabar Inggris.

"Sejalan dengan keyakinan Islam, Injil yang ditemukan ini memperlakukan Yesus sebagai manusia dan bukan Tuhan. Injil ini menolak ide dari Tritunggal Kudus dan Penyaliban dan mengungkapkan bahwa Yesus meramalkan kedatangan Nabi Muhammad," lapor Daily mail.

"Dalam satu versi Injil tersebut, Yesus mengatakan kepada para muridnya: "Bagaimana Mesias disebut? Muhammad adalah namanya yang diberkati."

"Dan di tempat lain, Yesus menyangkal menjadi Mesias, mengklaim bahwa ia akan menjadi Ismail, istilah yang digunakan untuk orang Arab," tambah surat kabar itu.

Menurut laporan tersebut, umat Islam mengklaim teks, yang banyak dikatakan adalah Injil Barnabas, adalah tambahan dari kitab-kitab Injil yang sudah ada yaitu Markus, Matius, Lukas dan Yohanes.

St Barnabas secara tradisional diidentifikasi sebagai pendiri Gereja Siprus, seorang Kristen awal yang kemudian menjadi rasul. Gunay mengatakan bahwa Vatikan telah secara resmi diminta untuk melihat injil tersebut, yang Turki temukan selama operasi anti-penyelundupan polisi pada
tahun 2000.

Skeptisisme atas keaslian naskah tulisan tangan kuno ini mulai bermunculan. Pendeta Protestan Ihsan Ozbek mengatakan versi Injil tersebut dikatakan berasal dari abad kelima atau keenam, sementara St Barnabas hidup pada abad pertama sebagai salah satu Rasul Yesus.

"Salinan di Ankara mungkin telah ditulis oleh salah satu pengikut St Barnabas," katanya kepada surat kabar Today Zaman. Tapi kecurigaan sebenarnya segera dapat diselesaikan dengan mudah.

Usia sebenarnya dari Injil bisa segera ditentukan oleh penelitian ilmiah, profesor teologi Turki Ă–mer Faruk Harman mengatakan kepada Daily Mail, untuk mengklarifikasi apakah itu ditulis oleh St Barnabas sendiri atau pengikutnya.

Source: Berbagai media